Berserah Vs Pasrah



Definisi Cemas (slide1)

Bapak ibu, sebagaian dari kita tentu pernah merasakan yang namanya cemas. Secara sederhana, cemas itu artinya hati tidak tentram atau juga  sebagai perasaan gugup atau gelisah. 


Kisah Pribadi

Bapak ibu, (slide 2)  dulu ketika saya dipercaya buat ngurusin toko orang tua.. hal yang buat paling saya cemas yaitu ketika totalan bon2 toko. Jadi, sistemnya di toko itu sales naruh barangnya terlebih dahulu lalu setelah satu atau dua bulan kemudian, kita dari pihak toko baru membayarkan nominal yang di bon tersebut. Apa yang membuat cemas? Yang buat cemas, yaitu ketika barangnya masih banyak di toko, tapi tanggal buat bayar bon tersebut sudah dekat tanggalnya. Bukan hanya satu atau dua seles, tetapi rata-rata seles seperti itu. Jadi misal anggaplah ada 10 seles yang bon jatuh temponya di tanggal yang sama, tapi barang2 mereka belum banyak yang keluar.. Pasti cemas toh bapak ibu? ini mau bayar pake apa, barang dikembalikan pun juga gaboleh.  Mama saya pun juga merasakan cemas, ini barangnya masih banyak tapi tanggal jatuh tempo buat bayarnya sudah deket. Tetapi, satu perkataan mama saya yang saya ingat : gapapa.. kita berserah saja pada Tuhan, nanti Tuhan cukupkan buat bayar tagihan-tagihan bon nya. 


Hubungan dengan kita hari ini 

Itu tadi kisah saya bapak ibu, tentu sebagaian besar dari kita saat ini juga pernah merasakan kecemasan dalam hidup ini. Bukan cuma dalam hal ekonomi saja, tetapi kecemasan juga dapat kita rasakan setiap saat apabila kita tidak cepat mengatasinya. Mungkin kita berpikir, kita cemas hanya dalam kondisi tertentu saja.. tetapi menurut Aldo Doc,(slide 3) biasanya perasaan cemas dapat terasa ketika menghadapi situasi tertentu, misal : Wawancara kerja, Sebelum ujian, Saat harus mengambil keputusan penting. , Menunggu hasil pemeriksaan dokter, dan masih banyak yg lain.




Pasrah Vs. Berserah

Lalu, bapak ibu.. ketika kita merasakan cemas dalam kehidupan kita, apa yang seharusnya kita lakukan? Bila dilihat dari tema kita hari ini, ada dua pilihan yang dapat kita lakukan..  (slide 4) Pertama, apakah kita pasrah dengan keadaan? atau yang kedua, apakah kita berserah terhadap keadaan tersebut? 


Sebelum bapak ibu menjawab pertanyaan tersebut, kita harus tau dahulu apa perbedaan pasrah dan berserah : 


Pasrah : (slide 5) 

  • dalam KBBI : menyerahkan sepenuhnya 

  • Kamus Webster : penerimaan bahwa sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak menyenangkan akan terjadi atau tidak dapat diubah

  • Sabda : berpikiran pesimis atau negatif 



(Slide 6)

Berserah : 

  • KBBI : menyerahkan diri dan nasip kepada Allah 

  • Sabda : turut dan mengikuti kehendak Tuhan dalam hidupnya 

  • Sabda : berpikiran positif dan optimis 

Dari pengertian tersebut, tentunya kita harus dapat memilih apakah kita harus pasrah atau berserah? 



Apa kata Alkitab? 

Bila dihadapkan pada dua pilihan tersebut , apa yang Akitab katakan? Apakah kita harus pasrah atau berserah? (slide 7)  1 Petrus 5:7 menuliskan : Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Dari ayat tersebut, sudah jelas toh bapak ibu.. yang harus kita lakukan adalah berserah, menyerahkan segala kekawatiran kita kepada Tuhan. Lalu, pertanyaan lebih lanjutnya : bagaimana buktinya bila kita sudah berserah sungguh-sungguh kepada Tuhan?



Mari kita buka bersama, dalam satu bagian firman Tuhan di dalam Markus  7:24-30 (TB) (Slide 8) 

Perempuan Siro-Fenisia yang percaya


24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. 25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. 26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. 27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." 29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Paralel: Mat 15:21-28 (TB)


Demikianlah firman Tuhan.. 


Menghampiri dan Mendekat kepada Yesus.

Dari kisah yang kita baca tadi, kita bisa mengetahui bahwa tokoh utama dari kisah ini adalah perempuan Siro Fenisia  tersebut. Perempuan tersebut, tentunya merasa cemas karena anaknya tidak dalam kondisi baik-baik saja. 


Bayangkan saja, ibu-ibu disini kalo ada anaknya sedang sakit, pasti bingungnya setengah mati kan. Apalagi, dalam kisah ini dikatakan bahwa anak perempuan itu kerasukan setan dan sangat menderita. Saya tidak membayangkan, bagaimana paniknya perempuan tersebut waktu itu. 


Tetapi, ketika ia tahu bahwa Yesus ada di kota Tirus, ia pun mau datang kepada Yesus. Kita bisa baca bersama di ayat 25 :  Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. 


Bila kita tahu, ibu ini datang kepada Yesus dengan penuh perjuangan. Ia datang di dalam kondisi ketika Yesus masuk ke sebuah rumah, dan berusaha untuk tidak ada seorangpun yang dapat mengetahuinya. Tetapi, ibu ini datang dan mendapati Yesus dalam rumah tersebut. Ini merupakan suatu perjuangan yang dirasakan oleh ibu tersebut, dimana ia harus berebut masuk ke dalam tempat itu, sehingga ia dapat bertemu Yesus. 


Di satu sisi, dia terlihat seperti pasrah terhadap apa yang terjadi dengan anaknya karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Tetapi, di sisi yang lain kita dapat melihat bahwa ia benar-benar berserah kepada Tuhan. Ia mau menyerahkan kondisi anaknya tersebut kepada Tuhan. Ia rela untuk meninggalkan anak-nya yang sedang dirasuk setan tersebut dan datang untuk menghampiri Tuhan Yesus waktu itu. Ia mau menyerahkan seluruh kondisi anaknya tersebut, dan menemui Yesus waktu itu. 


(Slide 9) 

Inilah bukti pertama, bahwa perempuan tersebut menunjukkan bahwa dirinya benar-benar berserah kepada Tuhan Yesus ketika ia mau datang dan menghampiri Yesus.  


(slide 10)

Ilustrasi Dokter 

Bapak ibu, disini sebagian besar dari kita tentu pernah merasakan sakit. Secara sadar atau tidak sadar, ketika kita sakit, kita datang ke dokter yang sesuai dengan penyakit kita. Misal, ketika kita sakit flu batuk biasa, kita datang ke dokter umum. Kalo kita sakit gigi, kita datang ke dokter gigi. Ketika mata kita bermasalah, kita datang ke dokter mata. Dan seterusnya. 


Sakit yang kita rasakan tersebut, mirip dengan rasa cemas yang seringkali datang kepada kita. Namun, sekarang pertanyaannya kepada siapa kita mau mengatasi raca cemas tersebut. Apakah kita pasrah begitu saja, atau kita mau untuk berserah dan datang kepada Tuhan Allah kita..? Bila kita sakit aja, kita harus ke dokter yang tepat agar segera dapat diatasi. Begitupula ketika kita merasa cemas, kita harus tau kepada siapa kita dapat mengatasinya yaitu kepada Yesus. 

Mari kita datang kepadaNya dan berserah penuh kepadanya. Karena hanya Dialah tempat yang tepat untuk kita dapat menyelesaikan masalah kita, rasa cemas yang kita alami saat ini. 



Roti dan Anak 

Setelah Yesus bercakap dengan ibu tersebut, kemudian Yesus bertanya akan satu hal: (Slide 11)

 27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." 29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."


Berjalan dengan Iman

Dalam kalimat ini, mungkin kita akan bingung membahasnya. Apa hubungannya anak dengan seorang anak dengan sebuah roti dan anjing. remah remah yang dimakan oleh anjing tersebut.


Dalam beberapa tafsiran, mengatakan bahwa kata anak anak dalam teks tersebut mengarah kepada orang orang Yahudi. Mereka  yang merupakan orang orang Yahudi pada waktu itu mendapatkan tempat lebih terhormat daripada mereka yang non Yahudi.  Mereka orang orang non Yahudi  dianggap sebagai anjing anjing yang berada di bawah meja menunggu remah remah yang jatuh. 


Meskipun dibedakan dengan status sosial sebagai orang yahudi dan non yahudi, tetapi ibu tersebut berjalan dengan iman. Ia yakin bahwa Yesus pasti akan menerimanya, dan akan menolongnya pula. 


ROTI dan Kasih Allah

Dalam tafsiran yang lain, dikatakan bila roti tersebut memperlihatkan Kasih Allah yang ditujukan bagi semua orang. Meskipun di dalam teks ini, tidak dijelaskan tetapi bila kita memahami bahwa roti merupakan perlambangan kasih Allah, ini memberikan petunjuk bagi kita, bila perempuan tersebut meyakini dengan penuh iman bila Kasih Tuhan itu sama bagi seluruh bangsa.


IMAN 

Dari penjelasan tersebut  terlihat bahwa iman ibu ini sangatlah tinggi. Meskipun dapat dikatakan sebagai kaum minoritas, tetapi ia tetap percaya kepada Yesus.  Ia percaya, bahwa kasih Yesus itu sama bagi seluruh orang, bagi semua bangsa.



IMAN YANG TERTUJU PADA YESUS

Ketika seseorang sudah benar-benar berserah, bagian pertama tadi ia tau kepada siapa harus berserah yaitu kepada Yesus sendiri. (SLIDE 12) Lalu, bukti selanjutnya ketika seseorang sudah berserah, yaitu ia memiliki iman yang tertuju kepada Yesus.

 


Kondisi Saat ini 

Bapak ibu, mungkin kondisi kita saat ini seperti perempuan Siro Fenesia tersebut. Kita bukanlah orang-orang yang terpandang, kita bukan orang-orang yang terkenal atau bahkan yang memiliki kedudukan tinggi. Tetapi bapak ibu sekalian, Tuhan kita adalah Tuhan yang baik. Ia tidak pernah memandang kita dari apa yang kita punya. Karena kasihnya kepada kita itulah, ia mau datang menemui kita. Lalu sekarang, apakah kita benar-benar percaya hanya kepadanya? 



Ilustrasi Iman


(slide video) 

video tersebut diambil sekitar tahun 2019, ketika presiden Jokowi melakukan kunjungan kerjan ke kabupaten Garut, Jawa Barat. Bila kita lihat sekilas, tentunya ibu ini bukanlah siapa-siapa. Ia hanyalah orang bisa yang ingin bertemu dengan Jokowi. Kita juga bisa lihat di video tadi, bila di sekeliling presiden Jokowi, ada petugas keamanan yang selalu siap sedia untuk menjaga Jokowi. Selain itu, banyak juga wartawan yang mengelilingi Jokowi. Tetapi, ibu ini tetap optimis dan percaya bahwa ia dapat bertemu langsung dengan Jokowi. 


Seperti ibu tersebut, demikian pula iman yang dimiliki oleh perempuan siro fenesia. Ia yakin bahwa ia dapat bertemu dengan Yesus



Aplikasi 


Bapak ibu, hari ini kita sudah belajar dari perempuan siro fenesia tentang berserah. Ketika menghadapi masalah, atau kecemasan dalam hidup kita, kita hanya perlu berserah kepada Tuhan. Apa buktinya bila kita berserah kepada Tuhan, kita mau untuk datang kepada Tuhan, menghampiri dan mendekat hanya kepada Nya. Dialah yang akan menolong kita, untuk menghadapi segala permasalah kita. Lalu, bukti kedua kita perlu untuk beriman hanya kepadaNya.


Bagi kita hari ini, yang telah mendengarkan kebenaran Firman ini apa yang dapat kita lakukan untuk menghidupi kebenaran tersebut. 


SEMAKIN DEKAT PADANYA

(Slide 13)   Pertama, kita mau untuk semakin dekat kepadaNya. Ketika kita semakin dekat kepadaNya, kita akan selalu ingat bahwa ada Yesus yang mampu menolong kita melewati segala masa kesulitan hidup dalam diri kita. Ada Yesus yang mampu menolong segala pergumulan kita.  Kita dapat semakin dekat kepadaNya, lewat disiplin disiplin rohani yang kita lakukan. 


Apa itu disiplin rohani?(slide 14) 

Secara sederhana, saya definisikan disiplin rohani sebagai cara atau usaha kita untuk melatih kerohanian kita agar kita semakin dekat kepada Tuhan. Apa saja disiplin rohani yang dapat kita lakukan. 


  1. Disiplin saat teduh

Dengan bersaat teduh, kita diarahkan untuk dapat merasakan hadirat Allah dalam hidup kita. Saat teduh dapat menjadi moment, untu kita dapat mendengar Allah dan berkomunikasi denganNya.  


  1. Disiplin berdoa

Dengan berdoa, kita dapat menjalin relasi, kita dapat berkomunikasi kepada Tuhan. Ketika kita semakin rajin berdoa, kita dapat semakin dekat dengan hati Allah.  Doa pun juga sebagai sarana bagi kita, untuk kita dapat menungkapkan apa yang kitarasakan kepada Tuhan.


  1. Disiplin Beribadah

1 Tim. 4:7b-8:“… Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang”. Dari ayat ini, kita dapat belajar, bahwa ibadah pun juga dapat menjadi sarana kita untuk dapat semakin dekat dengan Tuhan. Di dalam setiap ibadah yang kita lakukan, ada janji Tuhan bagi kita baik untuk saat ini ataupun di waktu yang akan datang.


Ketiga disiplin rohani itulah, yang setidaknya dapat menolong kita untuk kita dapat semakin dekat kepada Tuhan.


Dalam masa masa adven yang sedang kita jalani, mengingatkan kita bahwa Kristus telah datang bagi kita. Ia telah datang ke dalam dunia,untuk menemui setiap kita yang berdosa ini. Tetapi, pertanyaannya maukah kita untuk semakin mendekat kepadaNya? Atau bahkan, kita malah semakin menjauh daripadaNya?


BERTUMBUH DALAM IMAN (Slide 16)

Bukan hanya semakin dekat kepada Kristus, ketika kita berserah pun kita juga harus memiliki iman kepada Kristus. Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam iman tersebut?


Seperti sebuah tanaman, iman kita pun juga dapat bertumbuh. Sebuah tanaman dapat bertumbuh , tergantung dengan tempat dimana tanaman tersebut ditanam. Ketika iman kita tertanam di tempat yang benar, kemudian dipelihara dengan baik, maka iman dapat bertumbuh secara konsisten. Itulah sebabnya kita memerlukan wadah rohani agar iman kita dapat bertumbuh dengan benar, seperti kelompok sel. 


Dalam gereja kita, tempat untuk kita dapat bersama sama bertumbuh itu telah dibentuk dalam komsel komsel yang ada di gereja. Dalam komsel, kita bisa saling menguatkan satu dengan yang lain, kita bisa sharing pergumulan hidup yang kita hadapi, sehingga kita bisa bersama sama bertumbuh dalam iman yang benar terhadap Tuhan. 



(slide 17) 

PENUTUP

Berserah kepada Tuhan  dapat terwujud dengan sempurna dalam kehidupan kita, apabila kita tau kepada siapa kita berserah dan bagaimana iman kita ketika kita berserah. 


Mari kita berdoa









 


 


Komentar

Postingan Populer