Hiru Pilu Realita Kehidupan
Gubuk tua kecil imut imuy dan menggemaskan ini
Adalah salah satu saksi mati, tentang perjuangan hidup seoarang belanda yang pernah tinggal di sini
Beliau, yang dikenal dengan sebutan menir ini
Dikenal oleh masyarakat dengan sebutan mbah kangkung tumis oseng oseng bawang merah bawang putih
Mengapa demikian
Karena setiap hari
Ia hanya makan
Nasi
Sayur
Dan air putih
Agar tetap kuat, sehat walafiat lahir dan batin, secara jasmani dan rohani
Kalaupun ia ingin makan yang lain
Ia hanya bisa pasrah
Dan menggandalkan suplemen bahan bahan pokok 4 sehat 5 kurang sempurna ditambah dengan camilan kesukaannya
Ketela pohon cabe
Dengan level 4,5 Skala Reather
Ia suka sekali dengan kekuatan super pedas dari cabe tersebut
Yang tentunya dimasak dengan singkong
Dalam kehidupan sehari hari nya, menir tersebut
Bekerja pada salah satu juragan
Ya..
Tepat sekali
Juragan pulsa
Juragan kuota
Di kekuatan jaringan 4G dan didukung dengan unlimated streamig youtube dan social media
Mbah menir ini pun mengais rejeki
Pundi pundi rupiah pun ia kumpulkan di kotak amal kesayangannya yang ada di depan rumah
Merasa iba dengan nenek tersebut
Setiap orang yang masuk kesana pun terpaksa harus memasukkan satu koin 1000 rupiah
Biar bisa.naek odong odong wasiat peninggalan sang suami mbah menir tersebut
Yihaa...
Yiha...
Begitu reaksi setiap orang yang sempat menjajal rasa naik odong odong spesial Warkop tersebut...
Anak anak mbah menir pun
Sekarang telah menjadi orang orang sukses
Beliau memiliki 2 anak, yang seharusnya 3
Anak yang ketiga sebenarnya tidak ingin beliau ceritakan
Tapi pada kesempatan kali ini, ia pun menceritakannya dengan berlinang air cucian beras di rumahnya
Sambil memasak beras, dengan tungku api dan kayu bakar yang dicarinya setiap menjelang magrib
Ia.pun menceritakan ketiga anaknya tersebut
Anak yang pertama sekarang telah menjadi orang sukses
Ia.memiliki sembilan hektar sawah, 10 hektar kebun Manggis, dan 15 biji pohon cabe
2 ekor sapi kesayangannya, yang setiap bulan selalu ia perah untuk mabuk mabuk an bersama teman temannya
Mobil perari KW super, yang dilapisi coklat 27,5 karat
Dan
20 kaving rumah, di suatu perumahan ternama di kota Cibubur, Desa Kalibendo, Rusun Pertamana
Anak yang kedua, perempuan
Ia dinikahin oleh pennghulunya sendiri, saat nikahan masal di suatu kecamatan
Ada cerita unik tersendiri mengenai anak kedua dari menir ini
Ketika itu
Once upon a time
Ketika ada nikahan masal di suatu kecamatan di desa nan jauh disana
Si bunga ( sebut saja bunga) ia datang sendiri
Dengan dibalut sejuta kenangan pahit
Sepahit kopi manis yang dicampur dengan cuka
Ditaburi meses di atanya
Yang manis manis sudah lewat soalnya
Ia datang ke nikahan mantan nya tersebut
Mantannya tersebut mendapat nomer urutan 300
Yaaa..
Kalau dibilang itu adalah nomor urutan terakir nikahan masal di tempat itu
21
3 menit kemudian
51
5 menit kemudian
100
1 Hari kemudian
200
1 hari lebih 3 detik
250
1 hari lebih 24 jam
289
2 hari lebih 24 jam lebih 2 menit
290
Dannn
300
Mantannya pun mendapat gilirannya
Dan ketika selesai menggucapkan janji suci (
Sang penghulu pun merasa lelah
Dan ketika diliputi rasa lelah tersebut
Si bungga, yang ketika itu sedang datang ke nikanan masal tersebut sambil jualan kolak
Memberikan kolak terakirnya kepada si peghulu
Dan
Pasa saat lirikan pertama
Si penghulu merasa tertarik dengan si bunga
Lalu pun tanpa basa basi
Tanpa ragi ragi
Tanpa tape ketan
Si bunga pun menerima ajakan si penghulu untuk langsung menikah di hari itu pun juga
Benih benih beras pun bertaburan di antara mereka berdua
Rasa dengki,... Rasa sesal di dasar hati
Sirnah seketika
Dengan kolak buatan si bunga tersebut
Dan mereka pun hidup bahagia selamanya sebelum negara api menyerang kerajaan dinasti Ting
Ketika sedang menceritakan anak ketiga dari bu menir ini pun
Terhenti sejenak dengan iklan
Jengg.. Jenggg..Jengg..
kabar gembira untuk kita semua_
kulit manggis kini ada plastiknya_
jangan kemana mana tetaplah bersama kami
Anak ketiga dari nyak menir ini
Sekarang sedang duduk di bangku SMP
Ia setiap hari duduk disana
Seusai anak anak pulang sekola
Kondisi biaya lah sangat menghimpit sang anak ketiga ini
Untuk bisa melanjutkan pendidikannya
Setiap hari
Ia.hanya bisa berangan angan
Untuk mendapatkan pelajaran
Melalui meja dan kursi
Serta papan tulis yang terpampang di depan kelas yang setiap hari ia bersihkan
Sambil menangis pilu
Mbah menir ini tidak bisa menahan air matanya
Mata kakinya sudah mulai melepuh, ketika kayu arang kompor tungku tercinta nya
Mengenai kakinya
Saya pun yang sedang mendengar cerita tersebut
Tiba tiba update status dan seketika itu juga
Ada ambulan lewat, untuk memperban kaki si nenek tua teesebut
Setelah usai bercertia ngalur ngidul ngetan ngulon
Akirnya saya pun berpamitan dengan mbah menir tersebut
Dann
Dadah...🙋
Mbah menir pun mengepakan tanngan di dadanya
Komentar
Posting Komentar