Tenang ditengah Situasi Sulit

Keluaran 14:1-14

Saudara-saudara yang terkasih, hari ini kita sering kali dihadapkan pada situasi sulit. Bapak ibu yang sedang memulai bisnis, pasti memiliki situasi sulit tersendiri menghadapi persaingan dagang yang cukup berat. Teman-teman mahasiswa, juga memiliki tingkat kesulitan sendiri, dimana tugas-tugas yang menumpuk tidak kunjung selesai dan sudah mendekati pengumpulan. Anak-anak remaja, mereka yang harus bertahan di tengah derasnya globalisasi yang ada. Anak-anak kecil yang berusaha untuk dimengerti oleh orang tuanya.. kita semua disini tidak terlepas dari situasi sulit tersebut.

 

Lalu, apa yang dapat kita lakukan ketika kita menghadapi situasi sulit tersebut? Banyak orang malah mencari jalan keluar yang bukan berasal dari Tuhan. Mereka malah pergi ke dukun untuk menyelesaikan masalahnya. Yang lebih ekstreem lagi, mungkin mereka lebih memilih untuk mengakiri hidupnya sebagai salah satu solusi untuk mengatasi situasi sulit tersebut.

 

Situasi sulit tersebut juga ternyata dialami oleh bangsa Israel ketika berhadapan dengan Firaun. Dari bacaan yang telah kita baca, setidaknya kita dapat belajar 2 cara untuk kita Tenang ditengah situasi sulit sekalipun.

 

1.       Mengingat penyertaan Tuhan ( v.8)

 

Bangsa Israel pada kesempatan tersebut mendapatkan kesempatan untuk pergi meninggalkan Mesir. Para pegawai Firaun mengetahui hal tersebut dan mereka segera melaporkan hal tersebut kepada Firaun. Bak seperti kebakaran jenggot pada siang bolong, Firaun pun mengeraskan hatinya ( ayat 5 ). Beserta dengan seluruh pegawai-pegawainya ia pun seperti marah dengan kondisi tersebut. Mengapa bangsa Israel bisa pergi meninggalkan Mesir, geram Firaun di dalam hatinya.

 

Dengan segera bergegas, Firaun pun mengambil keretanya dan ia pergi bersama-sama dengan rakyatnya untuk mengejar bangsa Israel. Firaun dan para rombongannya pun pergi dengan menggunakan perlengkapan perang yang lengkap.

 

Meskipun begitu, penyertaan Tuhan atas bangsa Israel pun terbukti. Firaun dan rombongan yang menggunakan perlengkapan perang yang lengkap, tidak membuat khawatir bangsa Israel. Di ayat ke 8, disana dituliskan “Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.

 

Dalam ayat ini menyatakan kepada kita, bahwa penyertaan Allah sungguh nyata. Kalimat “tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan” mengungkapkan penyertaan Allah. Kata tangan yang dinaikan dalam terjemahan yang lain mengarah pada tangan Tuhan yang kuat, tangan yang teracung, tangan yang gagah berani[1]. Dengan tangan Tuhan yang ditunjukan kepada bangsa Israel, bukti penyertaan Tuhan sungguh nyata bagi kehidupan umatnya.

 

Mengingat penyertaan Tuhan pun tidak boleh dilakukan secara bersunggut-sunggut. Bangsa Israel ketika mereka sedang berada di kondisi terparah mereka, ketika Firaun semakin mendekat, mereka bersunggut-sunggut kepada Musa. Mereka membandingkan kondisi kehidupan mereka ketika berada di Mesir. Mereka lebih memilih sengsara daripada merasakan kemerdekaan. Ini suatu bentuk protes yang tidak berkenan kepada Allah. Seringkali kita pun juga begitu, lebih banyak mengingat apa yang kita anggap kurang menyenangkan daripada yang menyenangkan. Seringkali pengalaman-pengalam buruk yang kita ingat, daripada menyadari akan kasih Allah yang telah memelihara kita hingga pada saat ini.

 

Ketika berada di perantauan , seorang pemuda merasa bahwa dirinya sudah tidak berarti apa-apa. Lamaran pekerjaan yang dia kirimkan ke berbagai perusahaan, tidak satupun yang berhasil. Kondisi keuangannya pun habis untuk transportasi melamar pekerjaan tersebut. Di tengah kondisi sulit tersebut, ia pun mulai merenung. Ia pun merasakan, bahwa bukti pemeliharaan Tuhan ternyata telah dia rasakan selama ia melamar pekerjaan. Meski ditengah kondisi panas, terik, hujan badai, pemuda tersebut masih diberikan kesehatan. Meski terkadang kondisi keuangannya pas-pas an, pas butuh pas ada, tetapi ia dapat makan tiga kali sehari. Ini bukan suatu kebetulan, tetapi disini ia merasakan bahwa Tuhan telah menyertai dirinya. Di tengah kondisi sulit seperti itu, ia pun dapat mengingat penyertaan Tuhan.

 

 Apakah kita juga demikian? Ketika kita berada di dalam kondisi yang terhimpit, ketika kita berada di dalam situasi sulit sekalipun, kita dapat mengingat penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Seringkali kita juga bersunggut-sunggut, hanya mengingat hal-hal yang buruk saja. Tetapi sadarilah bahwa Tuhan terus memelihara kehidupan anda ketika anda sedang menghadapi kondisi yang sesulit apapun.

 

2.       Mengingat akan janji Tuhan ( v.13 )

 

Ketika bangsa Israel mulai bersungut –sungut akan apa yang mereka rasakan, Musa memberikan suatu kelegaan kepadan mereka. Ia mengatakan pada ayat 13, “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikanNya hari ini kepadamu”. Melalui ayat ini, kita dapat melihat bahwa Tuhan sudah memberikan janjinya kepada kita sebagai solusi dalam menghadapi kondisi sulit sekalipun.

 

Janji Tuhan kepada kita adalah ia akan memelihara kita. Dalam ayat 13 tersebut dituliskan Janganlah takut. Kata ini ingin menunjukan kepada kita, bahwa Allah memelihara dan menjaga kita. Kata jangan takut memberikan kita rasa aman yang pasti didapatkan di dalam Tuhan.

 

Ditengah derasnya permasalahan yang kita hadapi, pertolongan Tuhan akan tepat pada waktunya. Konsekuensi mungkin haruslah diambil, tetapi dalam menghadapi permasalahan tersebut, Tuhan memberikan janjinya agar kita tetap merasakan kedamaian di dalam Tuhan. Kita tidak perlu takut ketika Tuhan sudah berada di pihak kita.

 

Janji Tuhan yang selanjutnya adalah dia memberikan jalan keluar. Dalam ayat ke 13 tersebut dinyatakan dengan kalimat “ berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan”. Ketika kita sudah berada dalam jalan buntu, atau tidak menemukan solusi dari masalah tersebut, kita dapat tetap tenang dan mengharapkan akan keselamatan dari Tuhan. Keselamatan bukan hanya masalah mengenai anugrah untuk masuk ke dalam surga, tetapi keselamatan juga dapat berupa jalan keluar dalam menghadapi setiap masalah atau situasi sulit sekalipun. Melalui janji akan keselamatan, kita dapat berada dalam rasa tenang ketika dalam situasi sulit sekalipun.

 

Kata “berdirilah tetap dan lihatlah” merupakan suatu kata yang mengindikasikan agar kita dapat terus merasakan akan janji Tuhan tersebut secara pribadi tanpa adanya pengaruh dari orang lain. Untuk dapat tenang di tengah masalah, ingatlah janji Tuhan yang pernah anda rasakan dalam kehidupan anda. Bila dulu Allah pernah melakukan hal tersebut kepada anda, tentu Ia sekarang pun juga akan melakukannya. 

 

Suatu ketika ketika saya sedang duduk di bangku TK, ayah melihat nilai saya. Ketika melihat nilai matematika yang tidak bagus, dia memotivasi saya untuk dapat nilai baik di kemudian hari. Dia mengatakan, bila saya mendapatkan nilai 100 nanti papa belikan mainan mobil-mobilan.  Ketika pelajaran berlangsung, saya memang tidak menguasai matematika. Di kelas saya lebih suka bercanda, bergurau ketika guru sedang menerangkan. Ulangan pun diberitahukan oleh guru akan dilaksanakan minggu depan. Woooo.. dengan rasa shyok.. saya pun membuka pelajaran yang tadi dijelaskan. Hari ujian pun tiba, saya pun masih tetap tidak bisa memahami. Namun di tengah kondisi sulit tersebut saya tiba-tiba teringat akan janji dari papa saya. Saya mencoba menenangkan diri dan berusaha untuk mendapat nilai yang lebih baik di ujian berikutnya.

 

Dari kisah tersebut, kita dapat melihat bahwa Janji Tuhan itu memberikan suatu pengharapan di tengah kesesakan yang kita alami. Janji Tuhan memberikan kita rasa tenang ketika kita menghadapi kondisi sesulit apapun. Janjinya pasti akan ditepati sesuai dengan waktu dan kehendak Tuhan.  Kita dapat mengenal Janji Tuhan tersebut lewat setiap Firman Tuhan yang ada di dalam Alkitab. Dengan memegang teguh janji Tuhan, kita bisa tenang menghadapi situasi yang sulit sekalipun.

 

Saudara-saudara yang terkasih, hari ini kita sudah belajar bagaimana kita dapat merasakan ketenangan ketika kita berada dalam situasi sulit sekalipun. Pertama kita dapat mengingat akan penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kita. Apa yang Tuhan pernah lakukan di dalam kehidupan kita. Kedua, kita dapat mengingat akan Janji Tuhan. Janji yang pasti ditepati oleh Tuhan tepat sesuai dengan waktu yang Tuhan kehendakki. Mari bersama-sama kita berdoa…



[1] sabda


Komentar

Postingan Populer