SateQ

Roma 6

Pada bagian ini, dimulai degan suatu pertanyaan yang kalo tidak kita pahami dengan benar akan menjadi suatu hal yang sangat membingungkan.

"Roma 6:1 (TB) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?"

Pada bagian selanjutnya, penulis kitab roma pun menuliskan dengan sangat jelas bahwa kita tidak dapat melakukan hal tersebut. Pada ayat ke 2 hingga ke 5, dijelaskan bahwa sekali kali kita tidak dapat melakukan hal itu, karena jika kita telah dipersatukan oleh Kristus dalam kematianNya, kita pun akan menjadi satu juga dengan kebangkitanNya. Dengan kata lain bahwa, jika kita meninggalkan dosa dosa lama, sama hal nya dengan kita telah disalib bersama Kristus dan melalui kebangkitanNya kita pun seharusnya mengalami kehidupan baru di dalam Kristus.

Ada 2 hal penting ketika seseorang telah mengalami kematian dan kebangkitan dengan Kristus :
1. Pada ayat ke 7 dikatakan demikian :

"Roma 6:7 (TB) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa."

Telah terbebas dari dosa berarti kita seharusnya sudah melupakan segala macam bentuk dosa yang pernah mengikat kita. Dengan kematianNya, segala dosa di tanggung nya.
2 Korintus 5:21 (TB) mengatakan bahwa" Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 

Lalu, bagaimana sikap kita kita agar terbebas dari dosa? Pada ayat ke 8 dikatakan bahwa

Roma 6:8 (TB) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.

Kita harus hidup juga dengan Dia. Dalam alkitab, banyak contoh contoh orang yang bergaul hidup dengan Allah. Dalam Kejadian 5:24 (TB) dikatakan "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.". Dalam cerita yang lain, Nuh termasuk salah satu orang yang bergaul dengan Allah.

Kejadian 6:9 (TB) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Dan masih banyak lagi contoh orang yang bergaul dengan Allah.

2. Menyerahkan diri sebagai alat kebenaran

Roma 6:13 (TB) Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.


Setelah kita mengakui dosa dan meninggalkan nya, selanjutnya kita harus menyerahkan diri sebagai senjata kebenaran. Melalui kasih karuniaNya, kita dimampukan untuk melalukan kebenaran. Bagaimana melakukan kebenaran? Tetap harus bersumber pada Alkitab.








Komentar

Postingan Populer